1. Konsep
Apa konsep pernikahan saya? Tak jelas. Hahaha. Mungkin konsep pernikahan saya bisa dibilang 'Sederhana' dan 'Apa Adanya'. Tak banyak macam-macam. Berbeda dengan calon pengantin pada umumnya yang melakukan persiapan begitu panjaaaaaang, saya dan suami tidak melakukan persiapan yang begitu hebohnya (tetapi menjelang hari H akhirnya kami tetap heboh sendiri saking dadakannya 😂). Hal terpenting yang saya inginkan dari pernikahan saya adalah intimasi dengan orang-orang terdekat. Saya tidak menginginkan pernikahan glamor di gedung atau hotel mewah dengan ribuan undangan dan penuh dengan kilau ini itu. Itu selera saya ya, bisa berbeda dengan selera orang lain. Menurut saya, konsep sederhana ataupun mewah keduanya bagus, kok. Yang penting eksekusinya baik. Pasti hasilnya akan baik.
2. Venue (Tempat Pelaksanaan) & Dekorasi
Venue penting dong, untuk melangsungkan pernikahan. Yang Pertama, venue untuk pemberkatan nikah. Kami memilih tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah saya (karena pernikahan dilaksanakan di kota tempat tinggal saya), agar mobilisasi kami bisa lebih mudah dan lancar. Kami memilih Biara Karmel St. Theresia Kakaskasen 3 untuk melangsungkan pemberkatan nikah.
Untuk venue Resepsi, kami sempat bingung dan menemui beberapa kendala. Karena saya menginginkan resepsi outdoor, jadi kami berusaha mencari venue yang sesuai. View nya bagus, tetapi harganya tidak terlalu mahal. Sebenarnya di tempat tinggal saya terdapat beberapa pilihan venue yang dapat digunakan untuk wedding. Harganya pun variatif. Tetapi akhirnya kami memilih Lokon Hotel School (LHS) untuk resepsi kami, karena selain view nya bagus, paket yang ditawarkan saat itu pun cocok dengan yang kami butuhkan, dan yang terpenting, budget nya masih sesuai dengan yang kami siapkan.
Untuk Dekornya, saya bersyukur sekali tim dari LHS bisa menerima tanggal yang kami tetapkan walaupun mereka harus bekerja ekstra untuk mempersiapkan. Karena sehari sebelum hari pernikahan saya, ada juga pernikahan di yang harus mereka handle. Dan walaupun begitu, tim LHS selalu menerima konsep-konsep yang saya ajukan untuk dekorasi pernikahan kami. Ya, kami tidak mencari vendor dekorasi di luar, karena dekorasi sudah ditawarkan dalam paket dari venue. Jadi, dekorasi pernikahan saya saat itu saya serahkan sepenuhnya ke tim LHS. Sebelumnya sudah saya buatkan konsepnya dan saya kirim ke mereka via e-mail. Highlight terpenting yang saya inginkan adalah, warna yang boleh digunakan hanya putih dan hijau.
3. Catering
Catering pun saat sudah sepaket disediakan oleh venue. Dan kami merasa sangat terbantu dengan hal itu. Tetapi sayangnya, saya dan suami tidak mencicipi dengan baik semua menu yang tersedia di meja, karena saking riweh nya kami berdua kesana kemari mengobrol, dan berfoto dengan teman-teman yang hadir. Padahal saya dengar dari teman-teman katanya makanannya enak-enak banget.
4. Undangan & Souvenir
Karena pernikahan bersifat intimate party, jadi undangan tidak terlalu banyak. Untuk teman-teman kebanyakan hanya kami beritahu secara lisan. Undangan cetak yang kami sediakan tidak lebih dari 100 eksemplar, dan hanya diberikan ke calon tamu yang cenderung lebih formil. Undangan cetak beserta suvenir kami pesan dari Kedai Grafis, dan meminta tolong adik ipar saya untuk mengurusnya di Jogja. Kami juga menyediakan undangan non cetak yang saya upload di media sosial dan tujukan kepada teman-teman. Undangan non cetak didesain oleh sahabat saya Yolanda.
5. Dress & Attirements
Gaun yang saya gunakan dibuat oleh saudara saya Monik, dan desainnya saya diskusikan pula bersama dia. Desainnnya hanya gaun dengan lace berlengan panjang, dan bawahannya melebar dengan sedikit buntut. Highlight terpenting yang saya inginkan untuk wedding dress adalah NO PAYET. Jadi baju saya tak ada kilaunya samasekali, Hehehe.. Entahlah, saya ingin gaun yang simple dan ringan. Dan modelnya juga biasa saja. Tapi Monik bisa buat sedemikian rupa hingga baju simple itu bisa terlihat bagus saat saya pakai. Untuk attirement suami, semua dibuat oleh taylor yang bekerjasama dengan toko tempat kami membeli kain-kain untuk jas maupun gaun. Warna yang dipilih coklat, dan kainnya agak mengkilap.
6. Hair & Makeup
Riasan wajah dan rambut ditata oleh salah satu MUA di Manado, yaitu Astrid Pakaya. Momen saat makeup ini adalah saat dimana saya seperti berserah dan pasrah. Karena saya jarang banget makeup, bahkan hampir tidak pernah. Saya cuman bilang sama Astrid, yang penting gak jauh-jauh amat dari wajah saya yang asli ya, hehehe. Jujur sih, pake softlens dan bulumata itu rasanya kurang nyaman karena saya tidak terbiasa. Tapi Astrid jago banget deh bikin saya jadi kelihatan cantik. Banyak yang bilang makeup ya bagus banget. What I love about her makeup, Astrid bisa mewujudkan keinginan saya yaitu makeup that enhances our natural beauty, tapi tetap terlihat sederhana dan tidak lebay. Beberapa project Astrid bisa dilihat disini. Oh iya, saya juga berterima kasih sekali karena Astrid datang bersama PXL Photos, jadi saya punya dokumentasi tambahan foto-foto bagus di hari pernikahan saya.
7. Fotografi
nah ini dia yang mutlak ada. Peran fotografer penting sekali untuk menciptakan portofolio yang baik tentang pernikahan kita. Supaya momen yang diabadikan bisa tetap terasa saat dipandangi foto-fotonya. Saat browsing vendor-vendor fotografi yang available untuk Manado dan sekitarnya, saya lihat portofolio dari 7Great Photography di instagram dan facebook, mereka pernah handle outdoor wedding sebelumnya. Jadi saya pilih mereka untuk pernikahan saya, karena saya yakin mereka bisa paham situasi dan kondisi dari outdoor wedding.
Itulah cerita tentang pernikahan saya. Harap diingat bahwa beberapa poin di atas adalah poin terkait 'acara' pernikahan. Tentunya masih banyaaaaak sekali hal-hal penting lain yang harus diperhatikan jika kalian akan menikah. Yang terpenting, tetapkan pernikahan seperti apa yang kamu inginkan, sesuaikan dengan kemampuan keadaan, lalu komunikasikan dengan baik segala keinginan kamu tentang pernikahan kepada vendor. Maka dari itu penting juga untuk mencari vendor yang bisa menangkap seperti apa kemauan kita. Karena banyak orang-orang yang bingung untuk mengkomunikasikan konsep yang mereka inginkan, dan disinilah pentingnya peran vendor.
Baiklah, sekian dulu. Semoga bermanfaat.
Love all of the details!😍 Sis bisa minta email atau nomor kontak nya kah mau tanya2 soal wedding di tomohon 🙏
ReplyDeleteBisa minta nomor telepon
ReplyDelete