Personal Portfolio of common things about woman and motherhood

Thursday, April 28, 2016

Me Time Story; 'FEEL'

Bagi seorang ibu yang sehari-harinya mengurus anak di rumah, saat anak tertidur pasti merupakan me time yang sangat berharga. Sama seperti saya saat ini. Biasanya ketika anak saya sedang tidur, saya menghabiskan waktu dengan hiburan-hiburan di media sosial. 

Kali ini saya membaca salah satu artikel di sebuah blog  (blog favorit) yang mengingatkan kita untuk meluangkan sedikit waktu untuk berhenti sejenak dari aktivitas yang padat dan melelahkan. Waktu sejenak untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil yang ada di sekitar kita.

Saking terbawa suasana dengan tulisan tersebut, saya jadi ingat dengan sebuah buku berjudul 'Arsitektur Yang Lain' karya Avianti Armand yang merupakan salah satu buku favorit saya. Sebenarnya artikel yang saya baca bukan tentang arsitektur, tetapi feel yang saya dapatkan saat membaca artikel tersebut sama seperti ketika saya membaca tulisan-tulisan dalam buku Arsitektur Yang Lain. Bagi saya, feel dalam membaca sebuah tulisan penting sekali. Saya dapat menyimpulkan suatu tulisan bagus atau tidak, berdasarkan feel yang saya dapatkan saat membaca. Menurut saya, tulisan yang bagus adalah yang dapat membuat pembaca merasa sungguh-sungguh berada dalam situasi dan suasana dari tulisan tersebut.

 

Saya memang senang membaca tulisan-tulisan yang demikian. Sebenarnya sebelum memulai tulisan ini, saya terpikirkan untuk mengambil kembali buku Arsitektur Yang Lain itu untuk saya baca kembali. Sekedar ingin merasakan nikmat membaca. Tetapi sepertinya tubuh saya terlalu malas untuk bangkit dari berbaring. Lalu apa yang dapat saya lakukan agar tetap bisa mendapatkan feel yang sama? Saya tahu jawabannya. Ketika feel tersebut didapat ketika membaca, Lalu bagaimana dengan feel sang penulis ketika menulisnya? Tulisan tidak akan berjiwa apabila penulisnya tak punya rasa. 

Sekedar untuk mendapatkan rasa yang sulit dijelaskan itu, saya buat tulisan pendek ini. Tulisan yang saya pun bingung hendak diberi judul apa. Mungkin hanya sekedar kata-kata tentang perasaan, feel, dan sejenisnya. Di bagian awal sempat terlintas kata-kata, "When you are too lazy to read, why not write"? (Karena membaca dan menulis sekarang ini bisa lewat smartphone kan?) Tetapi semakin kemari justru saya lebih terpikirkan kata 'feel'. Maka akan saya beri judul feel untuk tulisan ini.

Jadi, apa kesimpulannya? Feel itu penting sekali untuk kita. Maksudnya disini adalah kepekaan untuk merasakan makna dari setiap kejadian. Berikan ruang dan waktu sejenak bagi diri sendiri untuk lebih tenang dan melatih kepekaan. Mungkin dengan hal-hal kecil yang sering terlupakan oleh kita. Misalnya, dengan minum air putih kita dengarkan suara air yang sedang dituangkan di gelas saat kita hendak minum, menikmati suara air saat mandi, suara kendaraan melintas, ataupun suara-suara lain yang menjadi white noise dan sering tak terhiraukan oleh kita. Padahal justru dapat membuat kita lebih tenang. Dan hal-hal sederhana lainnya yang sebenarnya sering kita lakukan, tetapi seringkali kita hanya fokus pada diri kita sendiri, tanpa sadar banyak keindahan-keindahan sederhana yang mendampingi itu semua.

0 komentar:

Post a Comment

Theme images by Jason Morrow. Powered by Blogger.

© Brilsya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena